Sabtu, 27 Agustus 2011

Sabtu, 13 Agustus 2011

Dari Buku yang lain lagi

Saya hanya ingin menjadi seorang penulis. Tidak lebih dari itu. Saya tidak peduli orang mau bilang apa. Tidak peduli kepada orang lain adalah peraturan pertama dalam hidup saya, termasuk apa yang mereka katakan.
Tokoh utama dalam tulisan saya yang jelas, dia tidak boleh cantik karena mereka bisanya tolol. Saya akan membuat6nya sangat jelek . Jelek sekali. Tidak punya teman, sendirian. Mungkin gagu.

-Batas antara khayalan dan kenyataan perlahan-lahan menghilang. Apakah kau termasuk yang tidak percaya bahwa fiksi bisa menciptakan realitasnya sendiri?-

Jumat, 05 Agustus 2011

Prinsip Hidup

Mengajarkan agama dengan pengaplikasiannya pada perbuatan, bukan berarti kata-kata itu tidak efektif. Banyak cara yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dengan menghindari hal-hal yang formalistik, saat berdakwah atau menyampaikan ajaran Islam berbicara ada baiknya jangan menggunakan "ana-antum" tapi menggunakan bahasa yang lebih akrab "lu-gue" atau "saya-kamu". Tidak hanya itu walaupun bahasa arab merupakan bahasa yang baik namun lebih baik lagi kita menggunakan bahasa kita sendiri yaitu bahasa indonesia agar kita sendiri tidak kehilangan jati diri kita dengan membiasakan mengucapkan "sori-makasih" bukannya malah "afwan-sukran" seperti yang sering ku dengar diucapkan aktivis Islam di kampusku.
Biasanya aktivis Islam berpikiran fundamentalis. Salah satunya memaksa seseorang untuk sholat,menunjukkkan sikap enggan dan bermusuhan dengan buku Karl Max, Nietzsche, Sartre, Horkheimer, juga Injil.
Pertanyaan kanapa suatu organisasi Islam agak sulit berkembang ya karena pikiran-pikiran mereka yang seperti inilah.....
Kalau menurutku penyeleasaian dari hal diatas adalah bersikap terbuka dan menghargai prinsip-prinsip yang dianut orang lain.
Contohnya dengan jika waktunya Sholat maka kita wajib mengingatkan teman kita namun dikala teman kita enggan melakukannya jangan terlalu dipaksa toh mereka tahu hukum meninggalkan sholat adalah dosa. Dan saya pikir mereka sudah cukup dewasa untuk menentukan apa yang baik dan tidak menurut mereka.
Dengan buku atau alkitab-alkitab yang menurut fundamentalis tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Janganlah kita langsung menghakimi buku tersebut atau bahkan owner buku tersebut. Toh jika kita berpikran positif itu bahkan akan menambah pengetahuan sehingga kita tidak seperti katak yang ada di dalam tempurung.
Karena pikiran-pikiran orang-orang fundamentalis yang sering mengeksklusifkan dirinya inilah seolah-olah mereka yang paling suci sehingga menjadi anak emasnya Tuhan inilah, terkadang orang biasa seperti saya ini agak alergi terhadap para aktivis Islam.
Saya pun agak segan jika berpapasan dengan perempuan yang berjilbab panjang atau pemuda yang bercelana jahitan di atas tumit.
Apakah Islam meman harus ditunjukkan seperti itu ?
Buat saya Islam adalah kehidupan sendiri. Alllah tidak hanya ada dalam peci, celana ngatung, atau jilbab panjang tapi juga ada dalam keringat para kuli, suara klakson mobil angkot, bus dan truk bahkan teriak serak para pengamen jalanan.
Saya kurang respek pada orang menjalankannya, bukan pada Islamnya. Toh gini-gini saya juga insya allah selalu berusaha untuk dekat pada Tuhan sehingga bisa membuatnya tersenyum.

Pertemuan ku dengan seorang yang taat

Hari ini Dewi pulang ke Madura dia titip absen sama aku hehehehe. Mangkanya aku g'pulang ke asrama heheheheh. Aku ngajak temenku Endang makan tuku nasi nang kantin jurusan Teknik Lingkungan tapi aku malah nyasar makan mie ayam yang ada di PENS Politeknik Perkapalan ITS.
Sambil nunggu mie ayam ku dateng aku menyeruput es teh ku tapi takutnya ntar pas mie ayam dateng aku malah kenyang. Apalagi klo mie ayamnya pedes kan bahaya klo g' ada minum. Klo mau beli lagi. Lagi hemat beb ^^,.
Eh lagi asyik nunggu-nunggu ada yang menarik mata untuk melihat seseorang....
Yang celas cowok hehehehhe
Cowok itu masuk kantin berjalan dengan tenangnya. Dia lebih memilih duduk menjauh dari keramaian di salah sati pojokan. Aku kira ia akan memesan sesuatu namun ia meletakkan tas kecil yang dari tadi di pegangnya di meja. Dan.......
Dan akhirnya datang jugalah mie ayam pesenan ku, amy, sama yua. Sedangkan dora dan sita memesan dogadogado hahay jadi kepengen ntar beli ah....
Sementara kami sibuk dengan makanan kami masing-masing, aku sempet-sempetnya curi-curi pandang sama cowok itu hahay biasa cewek windows shopping. Teman-temanku melahap dengan lahap makanan yang ada di hadapan kami.
Cowok itu meletakkan tas bekalnya di meja....
dipandanginya tas itu dengan seksama terlihat pantulan matanya berbinar bahkan dari tempat duduk ku aku bisa merasakan teduhnya mata itu. agh aku tersedot ke dalamnya # lebay akakakka
Dimana cowok-cowok yang lain makan dengan cepat karena mengejar Sholat Jumat dia makan dengan tenang. Bahkan dari tata cara ia berdoa pun slow but sure. Ya ampun perlahan tapi pasti. Bahkan aku sendiri hanya melafazkan bismillah tanpa doa makan sedangkan dia sepertinya sangat menyukuri santapan siangnya.
Aku kira karena begitu lezatnya makanan yang ia bawa ia amat bersyukur namun ternyata tidak. Makanan hanya berupa nasi, sambal dan bihun. Ia pun tidak membeli minuman di kantin Pens tersebut. Selama ia makan ia hanya fokus kepada makanannta. Semoga ia tidak sadar bahwa sedari tadi aku mencuri-curi pandang ke arahnya. Semua yang ia lakukan menurutku seperti Rasa Terimakasih yang besar Terhadap Tuhan. Sampai pada saat ia telah menghabiskan bekalnya dan meletakkan kembali bekalnya di motor parkiran pens pandanganku tidak bisa terlepas ke arahnya.
Bahkan sampai ia menghilang dari pandanganku aku masih terpesona di buatnya
Di dalam hati aku berdoa Ya Tuhan pertemukan lah aku dengan orang yang taat seperti dia :)