Senin, 16 Mei 2011

USAHA

DIJUAL BUKU SECOND BEKAS

KOMIK KUALITAS BAGUS (TIDAK ADA LIPATAN DAN NAMA) HARGA BISA NEGO JIKA AMBIL BANYAK
DENGAN HARGA Rp. 13 RIBU RUPIAH/ BUAH
HARGA BISA NEGO HUBUNGI 085273130593
BISA TRANSFER KE BNI ATAS NAMA IKA 0219015056
MELAYANI LUAR JAWA, ONGKIR FREE KHUSUS SURABAYA

UNTUK TEENLIT RP. 20 RIBU/ BUAH (HONEY MONEY AND THE BOOKAHOLIC CLUB)
METROPOP RP. 30 RIBU (FOR SEASON BELGIUM)
UNSOIR THE PARIS RP 25 RIBU RUPIAH
 HARGA BISA NEGO HUBUNGI 085273130593
BISA TRANSFER KE BNI ATAS NAMA IKA 0219015056 
MELAYANI LUAR JAWA, ONGKIR FREE KHUSUS SURABAYA 


Kamis, 05 Mei 2011

Surat untuk Calon Suami.kuu :')

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Dear calon suamiku…
Apa kabarnya imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini? Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik. Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh diriku, namun aku tahu jawabannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.

Calon suamiku…
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak. Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang dapati. Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku.

Wahai calon suamiku…
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh. Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu. Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah; “Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sempat kecewa dan protes. Betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali. Dan ulatpun tumbuh dan beruba menjadi kupu-kupu yang teramat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.” Aku yakin kaulah yang kubutuhkan, meski bukan seperti yang aku harapkan.

Calon suamiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih. Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT. Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku. Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

hidup ini indah bila engkau selalu hadir di sisiku setiap waktu, hingga aku hembuskan nafas yg terakhir

Sumber :
http://sekilasmemoir.blogspot.com/2010/05/surat-untuk-calon-suamiku-kelak.html

Rabu, 04 Mei 2011

Ketika LAKI LAKI menangis(maaf bukan cengeng)

Aku melihat laki-laki menangis, namun berbeda dengan cara dan mimik wajah seorang perempuan saat menangis. Terlihat diam dan tenang, sesekali air matanya keluar dari matanya. Pandangannya kosong namun seperti ingin mengatakan sesuatu. Tidak selama wanita saat menangis, hanya beberapa menit, bahkan beberapa detik. Entah apa yang laki-laki itu pikirkan, entah apa kata-kata yang ingin ia keluarkan. Yang aku tau, aku melihatnya dia menangis di sana.. sendiri.. menyepi di kediaman yang sunyi. Seolah-olah tangis itu milik dia seorang. Tidak ada yang lain.. Setelah puas di detik-detiknya, dia kembali lagi beraktifitas seperti biasa.. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa..

Perempuan berpikir dengan perasaannya, laki-laki berpikir dengan logikanya. Inilah mengapa perempuan lebih sensitif dibandingkan dengan laki-laki.

Tapi, menangis selalu berasal dari perasaan. Teman.. ketika laki-laki menangis.. bukan sebutan cengeng atau kurang jantanlah yang harus dilontarkan padanya. Tapi lihatlah betapa sangat beratnya dia menahan deritanya, sehingga dia perlu mengeluarkan air matanya yang berharga itu..

Dia tidak perlu orang mendekatinya, dia tidak perlu orang untuk menghiburnya. Yang dia perlukan hanya beberapa menit/detiknya untuk ketenangan batin..

Menangis merupakan dinamika emosi yang ada di setiap manusia. Hanya orang munafik yang tidak menerima untuk menangis..

Ketika seorang pria menangis, Itu adalah usaha terakhir dia setelah segala perjuangannya

Ketika kau memeluknya Ia akan berada di sampingmu dan akan terus menjagamu

Ketika engkau melepaskannya dia tidak akan bisa menjadi dirinya sendiri

Seorang Pria pantang menangis Kecuali ketika segala sesuatu sudah diupayakannya untuk orang yang dia cintai

Dia akan menjadi lemah

Seorang pria takkan menangis Kecuali pada orang yang dikasihinya Dia akan melepaskan harga dirinya untuk orang yang dianggapnya berharga

Ketika seorang Pria sampai menangis di hadapanmu hai wanita Janganlah menyerah dengan dia, Bertahanlah hingga semua selesai!!

Ketika dia menangis di depanmu, Lihat matanya, lihat kesedihannya, lihat lukanya!! dapatkah kau rasakan apa yang dia rasakan?

Dia menangis bukan karena dia lemah, bukan karena dia cengeng, tapi dia menangis karena itulah hal terakhir yang akan dia lakukan Agar kau mengerti apa yang dia rasakan

Ia menangis, Karena berdiri tegar di hadapanmu sudah tidak mampu ia lakukan dihadapanmu

Karena ia sudah membuang hal yang paling penting dalam hidupnya Harga dirinya, untuk ia bisa bersamamu

Ketika seorang pria sampai menangis di hadapanmu

Pikirkan lagi,

Banyak orang berkata, Pria menggunakan rasio dan logika saja Tapi tahukah kamu, itulah alat yang membuat pria terlihat tegar dan menutupi perasaan mereka.. Mereka juga punya perasaan!!

Pikirkanlah lagi,

Karena mungkin suatu hari

Akan terlambat waktunya untuk menyesal Akan terlambat untuk berkata "Maaf"

;)

Ayah, aku capek, sangat capek...

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capek, sangat capek …

aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…


“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”

” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”

” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tahu, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”

Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

I love you, dad...